Rabu, 30 November 2011

Aku Menjual Diriku

Seorang bertanya dengan terheran-heran kepadaku
"Kenapa kau begitu antusias dalam aktivitas ini?"

Sejenak ku tertegun menyelami pertanyaan seorang kawan
Lalu teringat ocehan banyak orang kepadaku
"Untuk apa melakukan semua ini"
"Apa yang kau dapatkan?"
"Lebih baik kau urus dirimu sendiri"
Begitu banyaknya sampai ku tak ingat

Kawan seringkali kita berdiskusi
Kau menanyakan banyak hal yang engkau baru tapaki jalan ini
Aku hanya menjawab sepengetahuan dan pengalamanku

Dan ketika kau bertanya demikian
Aku pun tak ragu untuk berkata
Aku menjual diriku kawan
Karena ku yakin inilah jalan hidupku
Karena ku yakin dalam perjuangan ini ku akan temui impian manisku
Sesuai janji langit yang sudah tertulis dalam buku kehidupan

Aku banyak menemuinya kawan
Keajaiban yang tak dapat dipercaya orang
Kejadian yang meluluhlantakkan ocehan orang

Semua membuatku semakin tegar dan yakin
Bahwa aku membutuhkan jalan perjuangan ini

Karena perjalanan masih panjang
Karena yang kudapat dan kulakukan baru sedikit
Dan kulakukan baru untuk diriku saja

Aku akan terus menginjakkan kaki disini
Menyemai benih peradaban
Meniti jalan terang masa depan

Bersama kawan seperjuangan yang tak pantang menyerah
Yang selalu menguatkan dalam lelah

Aku menjual diriku untukmu Negeriku

Demi sebuah cita kehidupan
Mewujudkan mimpi keniscayaan
Melanjutkan mimpi pahlawan nasional

Indonesia sebagai negara yang besar dan bermartabat
Tentu dengan segala kemanfaatannya bagi dunia
Peretas peradaban, kebangkitan bangsa Timur

Aku menjual diriku unttuk menjawab tantangan sejarah
Sejarah cita dan cinta
Cita dunia dan cinta negeri

Aku menjual diriku demi kembalinya sebuah kehidupan madani
Seperti Atlantis yang hilang, seperti kemegahan Sriwijaya dan Majapahit

Aku menjual diriku kawan demi tegaknya peradaban

Cilandak, 30 November 2011
Eko Wardaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar