Semua terjadi pada
akhir tahun kemarin, disaat aku akan mengirim uang untuk biaya kuliah sahabatku
yang tidak mampu, ternyata tak ada saldo yang cukup di rekeningku, hanya
tersisa tiga ratus ribu untuk biaya hidupku awal tahun ini. Aku termenung bukan
karena tak punya uang tapi bagaimana nasib biaya kuliah sahabatku. Akhirnya aku
putuskan untuk memberikan semua uang yang tersisa di ATM. Aku hanya berharap
Allah membantuku bertahan hidup pada tahun depan.
Satu minggu berlalu aku
terkaget membaca pesan singkat dari temanku yang lain di Jakarta. Ia mengatakan
akan mengirimkan uang enam ratus ribu senin pekan depan. Ternyata terjadi
kekeliruan transfer sebelumnya saat dahulu ia meminjam uang dariku. Sama sekali
di luar dugaan, karena dari awal aku telah mengikhlaskan uang tersebut. Luar
biasa, terbayar sudah niat memberi uang kepada sahabatku. Sahabatku lanjut
kuliah dan akupun mampu bertahan hidup.
Eko Wardaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar