Kamis, 26 Januari 2012

Dewan Pengkhianat Rakyat

Dimuat di E-campusradio.com 26 Januari 2012

Euforia kebangkitan produk dalam negeri masih hangat di telinga kita, di awali mobil Kiat Esemka, satu persatu karya anak bangsa muncul ke permukaan. Tak hanya produk otomotif, bahkan pesawat pun ada. Semangat cinta dalam negeri kembali bergaung, terlebih peran pejabat yang turut membranding dan menjadikan produk tersebut ikon sehingga harapan akan kemajuan industri dalam negeri pun melambung tinggi.

Tapi ditengah pesona karya anak bangsa, lagi-lagi orang-orang di senayan (baca: anggota DPR) membuat sensasi liar. Kini tak diketahui jelas siapa yang menjadi aktornya. Renovasi ruang banggar menghabiskan dana Rp 20 miliyar, dana fantastis yang melukai hati rakyat. Disaat jembatan Indiana Jones di Lebak menjadi perhatian Internasional, disaat satu ruang di gunakan dua kelas yang berbeda di Bogor. Sungguh memprihatinkan perilaku anggota DPR saat ini.

Ditambah satu hal yang paling menyesakkan, khususya bagi nafas kebangkitan produk dalam negeri, salah satunya yaitu kursi yang ada di ruang baru tersebut diperoleh dari Jerman seharga Rp 24 juta. Tak sejalan dengan pemerintah yang sedang gencar menyuarakan cintai produk dalam negeri. Tak peduli yang salah siapa, baik itu pimpinan DPR, BURT ataupun Setjen. Yang masyarakat awam tahu, ini ulah orang-oarang senayan ailias DPR.

Muncul pertanyaan besar, mengapa barang-barang di ruang tersebut harus di impor dari luar negeri, bukankah tanah air ini menyimpan segudang kreativitas, lihat mobil Esemka. Saat ini pemberitaan media pun beralih ke DPR. DPR mencederai cinta produk dalam negeri sekaligus menghambat kebangkitan era industri lokal.

Mereka sebagai wakil rakyat seharusnya menjadi teladan dan bersuara atas jeritan rakyat. Bukan nafsu pribadi atau golongan seperti yang sering terlihat. Lebih baik anggaran yang ada dialokasikan untuk rakyat dibandingkan menampilkan gaya hedonis DPR di senayan.

DPR sangat pantas mendapat gelar Dewan Pengkhianat Rakyat karena mereka telah mengkhianati anak bangsa (baca: siswa SMK) yang sedang bekerja keras mengembangkan produk buatan sendiri, mereka yang sedang butuh dukungan moril berbagai pihak.

Apabila DPR terus menerus melakukan pengkhianatan kepada rakyat bukan tidak mungkin rakyat akan memberikan mosi tidak percaya kepada mereka sebelum masa jabatan berakhir atau paling tidak masyarakat akan mencabut dukungan terhadap wakilnya di DPR untuk periode DPR RI mendatang.

 

Eko Wardaya
Wakil Ketua KAMMI Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar