Minggu, 18 Desember 2011

Bogor : Tak Ada Sinergi Rakyat-Penguasa


Menurut Plato kota yang baik akan terjadi dimana terdapat saling ketergantungan antar manusianya sehingga berjalan harmonis menuju sebuah keteraturan. Apabila kita melihat karut marutnya kota Bogor ini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa tak terwujud apa yang disebut Plato sebagai kota (polis) yang baik.

Bagaimana tidak, sebagai contoh kecil coba kita tengok jembatan penyeberangan di terminal Baranang Siang, saat ini jembatan tersebut bak figuran, orang-orang lebih memilih meyeberang di area terlarang yang jelas tertulis "Dilarang Meyeberang". Padahal hal itu membahayakan dirinya sendiri dikarenakan cepatnya laju kendaraan yang melintas. Mereka beralasan, "Lebih cepat dan ga capek harus naek-naek."

Kampanye larangan dan tertib aturan tak diindahkan warga Bogor, walaupun sudah tertulis dimana-mana. Hal ini memperlihatkan tak adanya sinergi rakyat dan penguasa di Kota Bogor. Kegagalan komunikasi massa yang dilakukan penguasa dalam hal ini Diani Budiarto atau Dinas yang bertanggung jawab menyebabkan apapun yang akan dilakukan penguasa tak mendapat dukungan rakyatnya. Coba saja tengok program penguasa lainnya.

Tak cukup hanya sebatas iklan dan baliho, yang dibutuhkan adalah komunikasi massa yang mampu memobilisasi warga sehingga apapun cita-cita penguasa adalah menjadi cita-cita bersama. Sampai kapan manusia di Kota ini akan berjalan sendiri-sendiri?

Bogor, 15 Desember 2011


Eko Wardaya
Pengurus Daerah KAMMI Bogor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar