Minggu, 18 Desember 2011

Untukmu Sahabat, Kami tak memusuhimu


Versi Asli

Kawan,
Memang kami tak tahu keberadaan hatimu
Dan sampai saat ini pun kami tak mengerti pesan terakhirmu

Kawan,
Namun kami tahu kau masih memeluk erat janji dan mimpi kita
Kami tahu kau masih melirik kami dalam kegundahan jiwa

Kau ingat,
Lingkaran mimpi tempat engkau bersua
Sekolah kebaikan yang membesarkan kita

Kau ingat,
Ruangan Illahi tempat kita menghunuskan tekad
Gurun pasir medan pertempuran kita

Kami yakin
Kau bukan saja ingat
Tapi hatimu merindukannya

Kami tahu
Kau merasa terasing
Kau merasa hina untuk kembali

Kami tahu
Kini kau gersang
Kini kau lumpuh untuk berdiri

Tapi sekali lagi
Kami sangat yakin
Kau menyimpan kerinduan yang sangat mendalam

Kawan,
Hatimu rindu untuk kembali berdakwah
Air matamu sudah lama beku karena tak bermuhasabah

Tapi kawan,
Ini adalah pilihan hidupmu
Langkah yang kau ambil dengan kecermatan pikiranmu

Kawan,
Jalanilah hidupmu sesuai kehendak hatimu
Raihlah mimpi kita bersama dengan caramu

Dan Kau perlu ingat kawan
Sampai kapanpun kita bersaudara
Walau besok kau adalah musuh kami, tetap kita saudara

Sekali saudara akan tetap bersaudara
Karena kita diikat oleh ikatan Islam
Bukan karena golongan

Sehingga tak perlu kau menghindariku kawan
Sehingga tak perlu kau menunduk dihadapanku kawan
Oleh karena kau sudah tak berada dalam barisan kami

Dimanapun kau berdiri kawan
Persemaian cita kita akan tetap ada
Gelora semngat juangmu akan selalu hadir

Kini
Kami akan melanjutkan perjuanganmu kawan
Karena kami tak memusuhimu

Bogor, 22 November 2011
Eko Wardaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar